Monday 23 September 2013

Resensi Film How To Train Your Dragon


Film berjudul "How To Train Your Dragon" yang dirilis tahun 2010 ini berkisah tentang mitos dunia Viking dan Naga. Diceritakan dalam film ini, seorang pemuda Viking Bernama Hiccup Horrendus Haddock (Jay Baruchel), yang tinggal di pulau Berk bersama sekumpulan suku Viking. Tinggal di pulau Berk itu tidak mudah, karena ternyata tempat ini selalu diganggu oleh kawanan naga liar yang seringkali beraksi malam hari untuk mencuri ternak-ternak.

Suku Viking adalah suku yang sangat kuat, gagah dan keras kepala, sehingga mereka lebih memilih mati-matian melawan naga untuk bertahan hidup daripada pindah tempat dan menanggung malu. Tentu saja orang-orang Viking pun tidak tinggal diam ketika ternak-ternaknya dijarah oleh  para naga, karena makanan-makanan itu dipersiapkan untuk menghadapi musim dingin yang akan segera datang, lalu terjadilah pertempuran antara viking dan para naga. Hiccup, seorang pemuda pintar dan humoris ini di ragukan kemampuannya memberantas naga oleh kepala sukunya, yang sekaligus juga ayahnya Stoick The Vast (Gerard Butler). Hal ini disebabkan karena penampilan fisiknya yang kecil dan kurus, sangat jauh berbeda dengan postur tubuh suku Viking pada umumnya. Padahal kenyataanya ketika pertempuran dengan naga sedang berlangsung Hiccup berhasil menembak jatuh seekor naga legendaris yang di beri julukan Night Fury dengan meriam jaring yang telah diciptakannya.

Untuk meyakinkan ayahnya bahwa ia benar-benar telah menembak naga, Hiccup pergi seorang diri ke hutan untuk mencari Naga yang telah ia tembak. Pencarian yang sulit, tapi akhirnya Hiccup menemukan naga buruannya itu terkapar di atas tanah, terlilit jaring, dan tak berdaya. Inilah saatnya Hiccup membuktikan bahwa ia benar-benar Viking sejati. Ia mengarahkan pisau hendak menikam naga itu dan mengambil jantungnya sebagai bukti untuk ditunjukkan pada sukunya. Namun apa yang terjadi? Hiccup ternyata tidak tega untuk membunuh naga tersebut. Ia pun akhirnya memutuskan untuk melepaskan naga itu.

Setelah dilepaskan ternyata naga itu tidak bisa lagi terbang sempurna karena sayap dari ujung ekornya telah sobek terkena meriam jaring yang dilontarkan hiccup. Merasa bersalah, akhirnya Hiccup membuatkan sayap buatan yang bisa dikendalikan oleh Hiccup. Dengan beberapa kali percobaan ahirnya naga itu bisa terbang sempurna lagi, tetapi harus dengan bantuan hiccup. Tanpa sengaja, Hiccup akhirnya berkawan dengan naga yang paling ganas dan ia beri nama toothless (tak bergigi). Pertemanan ini membuatnya tersadar bahwa sebenarnya naga itu tidak perlu dibunuh, bahwa naga itu adalah makhluk tidak berbahaya yang dapat dilatih untuk tidak menyerang manusia.
Ketika Hiccup sedang terbang bersama night fury, Hiccup dibawa ke sebuah gunung merapi yang menjadi sarang dari para naga. Sesampainya di sarang naga, Hiccup ahirnya tahu kenapa para naga selalu mencuri persediaan makanan suku Viking. Para naga itu terpaksa mencuri makanan untuk diberikan kepada naga raksasa yang berdiam di gunung berapi tersebut. Karena jika tidak memberikan makanan, maka naga-naga itu akan menjadi santapan si naga raksasa.

Saat Hiccup sedang diserang oleh seekor naga berbahaya di arena pelatihan naga, mendadak ia ditolong oleh Toothless, naga night fury yang ditolongnya. Saat mengetahuinya, ayah Hiccup sangat marah, lalu menangkap naga itu dan dijadikan petunjuk arah bagi seluruh pasukan viking untuk menemukan sarang para naga. Ketika sampai di sarang naga, ayah Hiccup dan seluruh pasukan Viking terkejut setengah mati saat muncul naga raksasa yang menghuni tempat itu. Pasukan Viking dipukul mundur habis-habisan oleh naga raksasa dan kemudian datanglah Hiccup bersama teman-temannya dengan menunggang naga-naga yang disekap oleh suku Viking di Berk. Ia pun langsung mencari naga temannya dan membebaskannya, lalu langsung bertarung seorang diri di atas awan melawan naga raksasa tersebut. Pertarungan sengit itu pun dimenang kan oleh Hiccup. Sang naga raksasa tewas terjatuh ke tanah dan terbakar api.
Setelah itu kemudian para bangsa viking tersadar bahwa ternayata naga bisa menjadi teman yang baik untuk bangsa viking. Akhir cerita, bangsa viking pun hidup rukun bersama dengan para naga.
  • Kelebihan dari film ini menggunakan efek 3 Dimensi dan animasi yang sangat bagus yang membuat gambar menjadi terlihat lebih hidup dan tidak kaku. Alur dan pesan yang disampaikan dari film ini juga mudah dipahami dan sangat menarik. Walaupun bercerita tentang bangsa petarung, tetapi  unsur dan adegan kekerasannya tidak terlalu ditonjolkan. Secara keseluruhan film ini menceritakan tentang kebaikan hati dan kecintaan seorang pemuda pada naga.
  • Kekurangannya, yaitu ada sedikit keganjilan saat Hiccup diserang oleh naga, mendadak ayahnya yang super kuat itu tidak mampu menolongnya sehingga akhirnya membuat sosok night fury menjadi pahlawan yang menolong Hiccup. Sedikit aneh, seharusnya bisa dibuat alur cerita yang berbeda untuk memunculkan sisi kepahlawanan night fury. Tapi kekurangan ini tak masalah, karena secara keseluruhan film ini benar-benar layak jadi tontonan keluarga yang menarik.

0 comments:

Post a Comment